Rabu, 5 Disember 2012

Segalanya hanyalah pnjaman sementara

Seringkali kita berkata,

Ketika semua orang memuji 'milikku'

Bahwa sesungguhnya milik ku  ini 

hanyalah pinjaman

Bahwa rumah milik ku,kenderaan milik ku hanyalah
pinjaman-Nya

Bahwa harta milik ku hanyalah pinjaman-Nya

Bahwa anak2 milik ku hanyalah pinjaman-Nya

Tetapi, mengapa kita tak pernah bertanya
 mengapa Dia meminjamkan pada kita 

Untuk apa Dia meminjamkan ini pada kita 
Dan kalau bukan milik kita, apa yang harus
kita lakukan untuk milik-Nya itu 

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milik ku ?

Mengapa hatiku sangking terasa berat, ketika
pinjaman nya itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah

Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka

Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita

Ketika aku berdoa, kuminta pinjaman yang seiring dengan hawa nafsuku

Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak kesenangan dari ketenangan, 

lebih banyak populariti daripada rendah diri


kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua

"derita" adalah hukuman bagiku

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti bertitik tolak 

'aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh

dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan "Dia" seolah bahan berdagang, dan bukan kekasih'

Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusan-Nya
yang tak sesuai dengan keinginanku

Ya Tuhan, padahal tiap hari ku ucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
dan ibadah ku hanya untok mu,namun pahala ku jadikan perantara
wal hal jika di ukor jarak antara aku dgn Mu......jauh tidak berjarak...dekat tidak bersentuh...

"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama
saja".....

renung2kan lah....  
~Mawar~

Tiada ulasan: